Source: jstoryz.files.wordpress.com |
"Kemarin kamu dari mana, dam? Aku ke rumah kamu, tapi kata Si Mbok kamu lagi pergi." tanya Tania pada Adam. Adam hanya melihat Tania sekejap, kemudian langsung memalingkan pandangan dan berlari menuju Kiara.
Tania hanya diam, dan bingung dengan sikap Adam. Karena selama sebulan ini, dia selalu menyapa dengan lemah lembut, selalu memberikan perhatian, makan bersama dan tak jarang Adam juga mengajak nonton di bioskop. "Tapi sekarang? Kenapa sikapnya begitu berubah ya, apa ada yang salah dengan aku?" itu yang sepanjang hari Tania pikirkan.
"Aku harus memperjelas semuanya." Niat Tania ini sudah bulat, sejak semalam dia sudah memikirkan segala resiko. Dia juga sudah siap dengan apa yang akan dikatakan oleh Adam nantinya.
Sesampainya di sekolah, Tania kemudian mencari Adam sekitar sekolah dan akhirnya Tania melihat Adam bersama Kiara di kantin sekolah. Tania awalnya ragu tetapi dia mencoba memberanikan diri untuk mendekati Adam dan Kiara.
"Adam, bisa bicara sebentar? Ra, aku pinjem Adam sebentar ya?". Kiara hanya tersenyum dan mengangguk pelan.
"Adam, kamu kenapa sekarang berubah? kenapa sekarang kamu menjauh dari aku? Kamu marah? Aku salah apa? Aku kira kamu... " omongan Tania tertahan, Adam hanya menatap Tania keheranan. "Kamu ngomong apa si Tania? aku ngga kenapa- kenapa kok. Kamu juga ngga salah apa-apa. Ya udah aku tinggal dulu ya, kasihan Kiara sendirian."
"Adam, aku suka sama kamu." Tania akhirnya mengutarakan perasaan yang selama ini dia rasakan. Adam yang tadinya cuek, dan kurang perduli akhirnya mencoba memberikan jawaban kepada Tania.
"Maaf Tania, aku hanya menganggapmu sebagai teman, tidak lebih. Sudah ya, aku tinggal." Jawaban Adam membuat Tania tertunduk lesu dengan raut wajah sedih, tetapi dia sudah bersiap dengan segala resiko yang akan dihadapi. Tania hanya berpikir, mungkin selama ini dia yang terlalu terbawa perasaan pada Adam.
Semenjak saat itu, Tania selalu mengingatkan dirinya sendiri untuk selalu berhati-hati dengan hati.
Kadang ya, yang namanya hati, udah dibuat hati-hati pun bisa bablas.
ReplyDeleteTania, enggak apa-apa kamu ditolak, setidaknya kejelasan sudah ada, bahwa dia hanya menganggapmu teman. Just it.