Skip to main content

Malam Minggu Rosi di Kamar yang Gelap


Sebagai orang yang tidak suka begadang, malam ini sudah terlalu larut. Kamar sudah gelap, dari dua jam yang lalu. Hanya sinar lampu yang menerobos celah jendela kayu yang menjadi penerang.

Tetapi gelisah belum juga lenyap. Rasanya, masih ada yang belum lengkap. "Coba cek lagi," kata Rosi sambil swipe handphone hitam miliknya.

Seketika, kamar semakin terang. Jarum jam di tembok putih kekuningan terlihat jelas. Waktu sudah menunjukan pukul 23.54 menit. Sudah sangat larut, tapi Rosi tak kunjung tidur.

"Loh kok cuma centang dua sih. Lagi ngapain sih. Tega banget. Bener-bener tega," Rosi berkomentar pada layar Whatsapp. Rasa sewotnya sudah menghapus kesan manis di wajah Rosi.

Terakhir kali, Rosi mengirim pesan Whatsapp ke Andi, dua jam yang lalu. Tadi, Andi membalas semua pesannya. Meskipun, agak lambat. Tapi sekarang, seperti ditelan bumi. Andi lenyap, Rosi gelisah.

Tetiba, Rosi teringat Indah. Perempuan berambut sebahu yang Senin kemarin terlihat berjalan dengan Andi di kampus. Indah adalah teman satu jurusan Andi. Cantik sekaligus pintar.

"Indah," tanpa sadar bibir Rosi mengeja nama itu. Mata Rosi kembali menyala, di kamar yang gelap. Rosi benar-benar gelisah. Apalagi ini malam minggu.

Malam minggu ini, Andi memang tak datang ke kos Rosi. "Aku nggak bisa main ke kos, ada urusan. Besok saja ya," pesan WA Andi, sore tadi menjelang maghrib. Tumben.
Loh, kok Jus Mangga. Kok bisa.
Gelisah, khawatir dan bumbu cemburu bercampur menjadi satu. Handphone kembali digenggam. Layar hape dengan background wajah Rosi dan Andi kembali terlihat terang.

Rosi berselancar di media sosial. Facebook, Instagram dan Twitter dijelajahi satu persatu. Tak ada postingan Andi di media sosial.

Sedangkan Indah tak posting apapun, malam minggu itu, kecuali story Instagram. Di Insta Story @indahsari itu terpampang boomerang Choco Ice Cream dan Jus Mangga di sebuah pojok cafe.

"Loh, kok Jus Mangga. Kok bisa." Pikiran Rosi semakin merajalela. Apalagi, voice call ke Andi tadi juga nggak nyambung. Lagi-lagi, tanpa balas yang pasti.

Sel-sel otak Rosi mulai merancang skema-skema berbagai kemungkinan. Kemungkinan ini, kemungkinan begitu. Semuanya, tentang kisah Andi dan Indah.

Pojok mata Rosi basah. Rosi coba menahannya. "Andi, kamu jahat banget sih," kata Rosi.

***

Malam semakin larut. Sekarang sudah pukul 01.00 WIB. Rosi sudah terlelap. Handphone masih dipegang. Rupanya rasa lelah telah mengubur galau di malam minggu Rosi. Handphone berbunyi, ada notif Whatsapp.

Tadi kontak yah.
Sorry banget, hape lowbat.
Nggak bawa charger.
Aku tadi lagi PS-an.
Bareng anak kos.
Maaf yah.
Selamat tidur, Rosi.
Gudnite, bungaku.

Comments

  1. Itu Andi benaran main PS sama anak kos, apa hanya balasan singkat untuk menenangkan Rosi? Terus Indah itu boomerang-an sama siapa? Ada Andi-kah yang nylimpet di dalam video singkat itu? :D

    ReplyDelete
  2. Hmmmm.... sepertinya jus mangga itu milik andi. Andi kamu jahat! :D

    ReplyDelete
  3. kaya kenal sama si Rosi, hem...

    ReplyDelete

Post a Comment

Populer

Cinta Tak Terbalas

Credit by: www.pexels.com Kupendam rasa untuk mengagumi Kusimpan berkas cinta dalam lubuk hati Kadang ingin menjerit, merasa hati ini tersayat Namun apalah daya, hanya mampu terdiam Melihatmu pergi dengan yang lain Baca juga:  Rasa Yang Sama Dan ku menyadari cinta ini memang tak kan pernah terbalas Semua dinding hatimu telah tertutup untukku Namun satu pintaku, izinkan aku untuk tetap mengagumi Meski dalam diam Meski hanya aku saja yang tahu Dan biarkan saja aku yang terluka Iya, biarkan saja seperti itu Tanpa kau tahu Baca juga:  Hati-hati dengan Hati

Cinta Versimu Seperti Apa?

Source : www.paragram.id Katanya, cinta itu berawal dari sesuatu yang sederhana. Perhatian pada hal-hal yang kecil, yang kemudian dibungkus dengan sikap yang manis ataupun jutek. Ah, ternyata aku mencintainya dengan jalan yang memang sederhana. Hanya karena aku tak fokus pada skripsiku, aku kemudian menjadi lebih semangat untuk mengerjakannya. Melihat apapun tentangnya menjadi tak ada celah dan tak ada kurang. Kata orang juga, kalau orang sedang jatuh cinta, apapun yang kamu katakan tentang sifat buruknya hanya akan menjadi angin lalu bagi orang yang sedang dimabok cinta. Cinta itu sebenarnya anugrah, anugrah yang akan menjadi indah saat segala hal yang berhubungan dengannya tidak disalah artikan atau dimanfaatkan untuk kesenangan sesaat. Cinta versimu seperti apa?

Sosok Manis Di Pagi Hari

 Source : www.hellosehat.com Pagi ini aku bersiap untuk berangkat ke sekolah seperti biasa. Berangkat dari rumah menuju tempat pemberhentian angkutan sembari tersenyum. Tersenyumku kala itu adalah senyum tersipu malu karena sebentar lagi aku akan bertemu dengan seseorang, dia adalah kaka kelas di sekolah. Setelah tiba di tempat pemberhentian, aku menoleh ke kanan dan ke kiri berharap dia datang dengan segera. Namun sayang, aku tidak menjumpai batang hidungnya pagi itu. "Dia kenapa ya belum datang, padahal sudah siang", gumamku. Sepanjang perjalanan di dalam angkutan, pikiranku masih tertuju padanya. Akhirnya karena penasaran, aku memberanikan diri untuk mengirimkan pesan menanyakan mengapa tidak terlihat di tempat pemberhentian. Selang beberapa saat, ada pesan balik yang dikirim olehnya. "Aku telat bangun," dan sms itu membuatku malu karena di dalam angkutan aku tersenyum sendiri setelah membaca pesan darinya.

Seharusnya Kamu Tahu

Seharusnya kamu tahu apa yang sedang aku rasakan Sudah banyak kode yang ku tebarkan di setiap perjumpaan kita Ketika kita berjalan di lajur yang sama Sewaktu kita berlari pada tujuan yang sama Sudah banyak kode yang ku tebarkan hanya untukmu Seharusnya kamu mudah memahami rasa ini Untuk ukuran aku, sudah terlalu banyak kode Kode-kode yang hanya bisa dibaca olehmu Bukan teman main mu, bukan pula sahabatku Ini kode yang khusus hatiku ciptakan untuk hatimu Seharusnya tak ada lagi perbedaan frekuensi antara kita Hari-hari kita sama, kita menikmati kisah yang sama Tetapi mengerti rasa ini sepertinya sulit sekali untukmu Apa aku dan segala rasa ini tak berada satu takdir denganmu? Atau selama ini, aku terlalu sombong menyemai rasa? foto by pexels.com

Sungguh Lelah

Aku lelah, sungguh lelah Meski kopi ada di jangkauan tangan Berada dalam gelas kecil bening Airnya terlihat hitam, legam Aku sungguh lelah Meski langit biru membentang Angkasa di malam hari juga menawan Bintang bertaburan menjadi pesan Aku sangat-sangat lelah Meski nomormu ada di kontak whatsapp Sudah lama berada di dalam daftar Mungkin beberapa tahun lalu Aku lelah, sungguh lelah Meski penasaran berbalut rindu Tak pernah bisa terjawab Tak akan bisa disambut Aku lelah, benar-benar lelah Tak pernah selelah ini Tak pernah seberat ini Aku lelah menahan rinduku, padamu Foto dari stocksnap